MAKLUMAN :


widgeo.net

Tuesday, January 13, 2009

Sejarah Kebiadaban Yahudi



Kejahatan paling mengerikan adalah kegemaran mereka membunuh para Nabi dan Rasul.

Mereka telah membunuh Nabi Yahya as secara kejam yaitu memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di dulang emas. Nabi Zakaria as juga dibunuh secara keji, iaitu dengan digergaji tubuhnya. Kedua pembunuhan ini terjadi pada masa pemerintahan raja Herodes. Mereka juga gemar membunuh orang-orang sholeh lainnya.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih“. [QS. Ali Imran: 21]

Nabi Isa as. pun tidak luput dari rencana busuk mereka untuk membunuhnya, akan tetapi Allah SWT menyelamatkannya. Sebagaimana firman Allah swt

“Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa ibnu Maryam Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh dan salib itu ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan tentang (yang dibunuh) itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa”. [QS. An-Nisa’: 157]

Kejahatan raja Zu Nuwas adalah seorang raja Yahudi Najran di Yaman yang sangat fanatik, beliau tidak mahu sebarang agama lain di negeri kekuasaannya. Dikatakan ada sekelompok pengikut Nabi Isa as yang setia telah di ketahui oleh beliau, Lalu mereka dipaksa murtad dan masuk keagama Yahudi, siapa yang tidak mahu akan dibakar hidup-hidup. Raja Zu Nuwas memerintahkan pasukannya untuk menggali parit dan menyiapkan kayu dan bahan bakar, yang akan digunakan untuk membakar umat Nabi Isa as yang setia dan tidak mau murtad. Kejadian ini dikisahkan di dalam Al-Qur’an:

“Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu, melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah SWT Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. [QS. al-Buruj: 4 – 8].

Dalam pemerintahan Kerajaan Rom pimpinan kaisar Markus Urulius, seorang rabbi Yahudi berhasil menghasutnya untuk memusuhi agama Nasrani dan pemeluknya. Akhirnya dibuatlah keputusan untuk membunuh semua tentera yang beragama Nasrani. Hasutan rabbi Yahudi tersebut dilanjutkan dengan menakut-nakuti kaisar, bahwa orang-orang Nasrani mengidap penyakit berjangkit yang membahayakan rakyat. Oleh karena itu kaisar mengeluarkan perintah untuk membunuh semua penduduk Roma yang beragama Nasrani.

Puncak kejahatan Yahudi pada peringkat pertama terjadi pada masa Rasulullah saw di Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa Nabi saw sebagai penguasa Madinah melakukan perjanjian damai kepada tiga suku Yahudi, yakni Bani Nadhir, Bani Qainuqa, dan Bani Quraizhah. Akhirnya ketiganya diusir dari Madinah karena melakukan pengkhianatan sebagaimana sudah menjadi kebiasaan mereka mengkhianati semua perjanjian dengan manusia sampai hari ini. Kejahatan mereka direkam dalam sejarah Islam.

Yahudi Bani Qainuqa' adalah Yahudi pertama yang mengingkari janjinya dengan Rasulullah, melalui isu pembunuhan seorang lelaki muslim yang datang menolong wanita muslimat yang di tanggalkan auratnya. Rasulillah dan sahabat mengepong mereka selama 15 malam dan akhirnya menyerah kalah lalu dihukum meninggalkan Madinah.

Yahudi Bani Nadhir melakukan pengkhianatan yang kedua. Satu ketika Rasulullah pergi ke perkampungan Yahudi bani Nadhir untuk meminta bantuan mereka atas diyat (denda) dua orang muslim yang terbunuh dari Bani Amir, yang melakukan pembunuhan adalah Amr bin Umayyah Ad-Dhimari. Permintaan itu dibuat disebabkan sudah adanya ikatan perjanjian persahabatan antara Rasulullah dengan mereka. Ketika Rasulullah datang menyatakan maksud kedatangannya, mereka bersetuju, namun ketika Rasulullah duduk bersandar di dinding rumah mereka, mereka merancang membunoh Rasulullah dengan menjatuhkan batu besar di atas kepalanya. Tetapi Allah melindungi Rasul-Nya dari perancangan Yahudi tersebut dengan mengirimkan wahyu melalui Malaikat Jibril tentang rencana jahat itu. Kemudian Rasulullah bergegas pulang ke Madinah, dan memberitahukan kepada para sahabatnya tentang perancangan burok mereka itu. Beliau memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap pergi memerangi mereka. Ketika orang Yahudi Bani Nadhir mengetahui kedatangan pasukan Rasulullah, mereka cepat pergi berlindung di balik benteng. Pasukan Islam mengepung perkampungan mereka selama 6 malam, beliau memerintahkan untuk menebang pohon kurma mereka dan membakarnya. Kemudian Allah memasukkan rasa gentar dan takut di hati mereka, sehingga mereka memohon izin kepada Rasulullah untuk keluar dari Madinah dan mengampuni nyawa mereka. Mereka juga meminta izin untuk membawa harta seberat yang mampu dipikul unta-unta mereka kecuali persenjataan, dan Rasulullah pun mengizinkannya.

“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kami tiada menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari arah yang mereka tidak sangka. Dan Allah menancapkan ketakutan di dalam hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran wahai orang yang mempunyai pandangan”. [QS. al-Hasyr: 2]

Yahudi Bani Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga, Yahudi Bani Nadhir yang telah terusir karena kesalahan mereka sendiri terus mendendam. Bersama Yahudi Quraizhah memilih beberapa pemimpin pergi menghasut orang-orang Quraisy, Ghasafan dan beberapa suku musyrik besar lainnya. Mereka berpakat untuk membentuk pasukan al-Ahzab iaitu pakatan ketenteraan antara pasukan Musyrik dan pasukan Yahudi. Peperangan Al-Ahzab itu betul-betul memberi ancaman besar buat kaum muslimin yang terkepung, apalagi tingkah laku golongan munafiqin yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran kaum muslimin, maka Allah SWT mengirim Malaikat dengan mendatangkan serangan berupa angin taufan dan petir yang memporak-porandakan pasukan Al-Ahzab. Kesemua mereka lari meninggalkan medan perang dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani Quraizhah, lalu Rasulullah dan kaum muslimin terus bergerak menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung mereka selama 25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam rasa ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah agar membenarkan mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau lakukan kepada Yahudi Bani Nadhir. Beliau menolak permohonan mereka, kecuali mereka keluar dengan taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah menyerahkan keputusan atas mereka kepada Sa’ad ibnu Mu’adz pemimpin suku Aus. Keputusan telah ditetapkan yaitu: laki-laki dewasanya dibunuh, harta dirampas, anak-anak dan wanita menjadi tawanan.

“Hai orang-orang yang beriman ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka disitulah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat”. (QS. al-Ahzab: 9-11)

Itulah jenayah yang mereka pernah lakukan malah dipanjang zaman pasti kita akan dapat melihat kerosakan demi kerosakan akan mereka lakukan tanpa belas kasihan. Firman Allah swt :

"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan meyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” [QS. al-Isra’: 4]

Namun mereka pasti dan pasti akan dibunoh oleh tentera muslimin satu waktu nanti sebagaimana janji Rasullullah di dalam hadisnya :

"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum Muslimin, sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu dan pohon tersebut: Wahai orang Islam, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad, karena pohon itu adalah pohon Yahudi”. (HR.Bukhori-Muslim)

Wallahualam.
(Ehsan Sidogiri.com dengan sedikit olahan)

1 comment:

ibnabdillah said...

assalaamualaikum ustaz,
Rasanya terdapat sikit typo kat terjemahan surah al-Hasyr ayat 2.

Sepatutnya "Kamu tidak menyangka", bukan "Kami tidak menyangka"

Jazaakallahukhaira

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin